Langsung ke konten utama

Surat untuk adik

Dik,
Tak pernahkah kau berfikir tentang hidup kakakmu ?
Apa yang dia lalui...
Apa yang dia rasakan...
Pernahkah ?

Mungkin sedikit terlintas dibenakmu, bahwa hidupnya sangat beruntung dan menyenangkan dibandingkan dirimu.
Padahal belum tentu faktanya...

Tidakkah kau ketahui,
Bahwa dia menyimpan sedikit kecemburuan.
Kasih sayang yang tercurah padamu, segala keinginan dan kebutuhanmu yang diutamakan.
Tentu dia tak berkata, karna jauh dilubuk hatinya dia menyayangimu.
Mencoba mengalah dan mengerti keadaan...

Tak pernah kah kau sadari,
Ketika dirimu meminta sesuatu padanya...
Dia tak bisa membelikannya, dan kau kesal hingga marah padanya.
Tidakkah kau sadari, hal yang kau anggap wajar itu membuatnya bersedih.

Hanya karena hal sepele itu, dia merasa tak berguna sebagai seorang kakak. Apa yang kau inginkan tak terpenuhi olehnya, membuatnya terus bertekad mengumpulkan hasil pundi - pundi keringatnya agar terus bisa memenuhi keinginanmu.

Mungkin bukan saat ini kau rasakan tapi nanti, saat kau berdiri tegak dan orang - orang mengaku bangga padamu.
Ingat siapa yang berdiri dibelakangmu  untuk mensupport.
Merangkul saat kau sedih dan rapuh,
Mengandeng saat kau gagal,
Berdiri dikanan kiri saat teman-temanmu tak berpihak padamu.

Dia... ya dia
Dia adalah Kakakmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Hidupku

Bagiku... HIDUP ADALAH PILIHAN Kapan masalah itu datang... Apa topik permasalahannya, dan seberat apapun masalah yg kita hadapi pasti ada pilihan yg terbaik di antara dua piihan yg sulit. Sehingga kesuksesanku nanti akan terwujud. Jika Adik dan Keluargaku serta Teman-Teman yang tak pernah lelah memberikan inspirasi dalam HIDUPKU...  Maka aku pilih MEREKA dibandingkan SEGALANYA...  Karena mereka Alasanku bertahan HIDUP dan pilihanku saat ini (^_^)

Tabahkan dikarantina Asrama Kesdam

Daku kini, tiada berarti hidup di dalam gemblengan Siang malam, di rundung malang bagai di panti asuhan. Rindu ibu dan rindu ayah yang saat ini ku rasa tabahkan lah dan lapang dada jauh dari putus asa... Usai sudah masa karantina mari kita bersalaman Tutur kata selama ini bukan berarti membenci Kesdam Jaya, tempat tercinta akan ku kenang selalu... hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu tentang diriku.

Tentang Keinginan yang Tertunda

Lima tahun pun berlalu setelah kelulusan dari SMK Kesdam Jaya (2011), akupun masih seperti ini yang terus menghayal bisa menduduki kampus Akademi Keperawatan di salah satu perguruan tinggi. Bercita – cita menjadi seorang perawat yang bermanfaat bagi semua orang. Apakah bisa ? (Semoga ) Dulu setelah lulus Mak Isah menyuruhku daftar kuliah dan aku pun mengikuti sarannya. ketika aku tau bahwa tak ada biaya akupun mengurung niat kuliah sehingga langsung bekerja untuk mengumpulkan biaya kuliah, tapi… hingga saat ini tabunganku selalu saja habis. Beberapa waktu, ku buka website Universitas dan Akademi Keperawatan dan yang kulihat pertama adalah waktu kuliah dan perincian biaya. Waktu kuliah bentrok dengan waktu bekerja sehingga tidak memungkinkan untuk kuliah, bagaimana akan membayar kuliahnya jika aku tidak bekerja. Biaya kuliahnya juga lumayan mahal ( Jelas… Ilmu itu gak ada yang murah! kecuali ilmu dari pengalaman hidup yang dilalui (Gak bayar pake uang) itupun melalui proses yang ...